Minggu, 12 Februari 2012

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Yayasan Pendidikan Mutiarajaya

Nabi Muhammad SAW adalah nabi Ummat Islam di seluruh dunia. Beliau adalah Nabi akhir zaman. Penutup para Nabi. Khotamun Nabiyyin. Tidak akan ada nabi yang akan diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalahNya setelah Nabi Muhammad. Jabir pernah bertanya kepada Nabi Muhammad, ” Ya Rosulallah, Demi Ayah dan Ibuku, sampaikan pada saya tentang sesuatu yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT sebelum menciptkan yang lain”. Nabi Menjawab, wahai Jabir, sesungguhnya Allah menciptkan Nur Nabimu Muhammad SAW sebelum menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini. Dan segala sesuatu di alam semesta ini adalah dari cahaya Nabi Muhammad SAW. Dan Nabi pernah bersabda, “saya adalah Nabi yang diciptakan pertama kali dan diutus paling akhir”.

Nabi Muhammad lahir di kota Mekkah dan wafat di kota Madinah. Tetapi peringatan maulid bukan hanya pada dimana Nabi Muhammad dilahirkan?, Tahun berapa?, Siapa Bapaknya?, Siapa ibu nya? dan lain sebagainya, melainkan Peringatan maulid adalah upaya mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tentu saja tidak hanya mengingat hari lahir beliau. Tapi juga mengingat jasa-jasa beliau yang telah menyebarkan agama Islam ke seluruh dunia termasuk kepada kita. Ingat juga pada sifat-sifatnya yang luhur budi, penyabar, rendah hati dan lain – lain. Sikapnya yang tegas menyebarkan dakwah Islam patut kita teladani. Makna peringatan maulid adalah menyegarkan kembali ingatan kita akan ajaran Nabi dan kita harus siap untuk melaksanakannya dan memperingati hari lahir, tidak boleh hanya sebagai kegiatan ritual semata. Tapi harus diaplikasikan atau diwujudkan dalam aktivitas nyata kita di kehidupan sehari-hari.

Kita perlu ketahui, sebelum Nabi Muhammad SAW di utus sebagai Rosul, bangsa Arab adalah bukan bangsa yang hebat, bukan bangsa yang memiliki sejarah dengan berbagai kemajuaan. Melainkan sebagai bangsa yang ter-marjinal, hidup dalam tenda-tenda kecil di gurun-gurun pasir yang di lingkungkupi dengan berbagai sifat kejahiliah-annya. Sebelum Nabi Muhammad dilahirkan dan diutus menjadi Rosul, bangsa yang maju dan hebat dalam berbagai bidang ilmu adalah bangsa Yunani, Romawi, Persia dan Cina.

Bayangkanlah, betapa setelah Nabi Muhammad SAW di lahirkan dan di utus menjadi Rosul, Bangsa Arab (Islam) menjadi bangsa yang hebat yang tertulis di dalam sejarah, yang tersebar sampai ke penjuru dunia, yang diagungkan dengan berbagai keilmuannya. Islam disebarkan sampai ke Sepanyol (Eropa), Persia bahkan sampai ke Cina. Kehebatan ini diabadikan di dalam Al-Quran dalam surat Al-Quraisy ayat 1-2 “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” Yang dimaksudkan dalam surat ini adalah bangsa Arab Suku Quraisy (Islam) telah terbiasa bergerak melakukan penyebaran Agama Islam dan perdagangan sampai ke negeri Cina, yang hingga saat ini jalur tersebut masih di gunakan atau dikenal dengan “Jalur Sutra”. Selain dari pada itu, Nabi Muhammad SWT di dalam berbagsa dan bernegara telah meletakan dasar yang kuat yang tertuang dalam “Traktat Madinah”, yaitu membangun keberagaman suku, bangsa bahkan agama yang di contohkan pada masyarakat Madinah.

Disinilah makna kegiatan maulid harus menyentuh, Mencintai Rasulullah bukan sekedar diucapkan dengan kata-kata, bukan sekedar diceritakan di mana-mana, tetapi bagaimana kita melaksanakan apa yang diajarkan oleh Beliau, dan bagaimana kita mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dan bagaimana kita menjalankan peraturan yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Islam tidak hanya berkutat pada masalah akhirat saja, melainkan menyentuh pada berbagai bidang ilmu dan teknologi. Islam harus berkiprah pada bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, sain dan teknologi, bahkan sampai ke luar angkasa.

Peringatan maulid yang telah dilaksanakan di lingkungan Yayasan Pendidikan Mutiarajaya diharapkan tidak hanya sebagai kegiatan ritual seremonial saja. Diharapkan selalu menjadi sebuah gerak untuk terus maju dan bangkit dari berbagai keterpurukan. Jika pada maulid kali ini, makna dan gelombang yang Rosulullah telah lakukan kemudian kita gerakan kembali, insya Allah 15 atau 20 tahun yang akan datang anak didik Mutiarajaya bahkan bangsa Indonesia akan menjadi orang-orang yang hebat dan bangsa yang besar. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar