Selasa, 14 Juni 2011

5 Trik Jitu Bikin Siswa Getol Belajar

Mampu memotivasi siswa untuk belajar adalah perjuangan yang dihadapi oleh semua guru. Maka, sebagai seorang pendidik, jangan pernah heran ketika muncul pertanyaan; bagaimana cara Anda memotivasi siswa untuk belajar?
Mampu memotivasi siswa untuk belajar memang menjadi tantangan yang dihadapi para guru sehari-hari. Ini merupakan salah satu komponen penting dari pengajaran yang efektif, termasuk me-manage kelas. Jika siswa tidak termotivasi belajar, maka besar kemungkinan mereka tidak akan terlibat dalam pelajaran. Lalu, jika mereka tidak terlibat dalam pelajaran akan menyebabkan bermacam masalah dalam manajemen kelas.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mencari cara terbaik untuk melakukannya. Penting bagi para guru untuk memicu minat siswa pada awal setiap pelajaran.
Bagaimana caranya? Berikut adalah enam strategi efektif untuk memotivasi siswa belajar:

1. Gunakan pertanyaan untuk berpikir kritis
Hal yang baik dari metode ini adalah mereka (siswa) tidak selalu memiliki jawaban benar atau salah sehingga mereka diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri. Ini lebih baik jika dibandingkan dengan siswa hanya diberitahu untuk menghafal fakta.
Contoh: Guru meminta siswa mempelajari studi sosial pada penggunaan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II. Untuk memicu minat pada awal pelajarannya ini, guru dapat meminta semua siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan berikut, "Menurut kalian, apakah Presiden Truman yang menjadi otak dalam peristiwa peledakan bom atom untuk mengakhiri Perang Dunia II? Mengapa?"
Selanjutnya, guru dapat membiarkan siswanya berbagi jawaban mereka untuk membentuk diskusi kelas. Setelah itu, guru mengambil sebuah jajak pendapat para siswa di kelas.
Para siswa yang tertarik dalam topik ini menjadikan guru lebih mudah untuk memulai pelajaran. Kemudian, pada akhir pelajaran, guru dapat mengambil polling lain untuk melihat, apakah pendapat mahasiswa telah berubah atau tidak.

2. Gunakan musik untuk mengajar
Musik merupakan salah satu alat pembelajaran paling sederhana dan merupakan cara yang bagus untuk memicu minat siswa. Sebagai contoh, saat mengajar pelajaran pada perdagangan budak dan "Middle Passage", seorang guru pernah memperkenalkan topik dengan memainkan lagu Bob Marley berjudul "Buffalo Soldier" dan "Catch a Fire"

3. Gunakan video
Video adalah salah satu alat pengajaran paling sering disalahpahami dan disalahgunakan. Padahal, jika digunakan dengan benar, video dapat menjadi alat yang hebat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Kuncinya adalah dengan menggunakan klip singkat dari film dan dokumenter dalam awal pelajaran, bukan di akhir pelajaran. Banyak film-film Hollywood atau film Nasional yang baik diterapkan dalam metode ini. Tetapi, Anda, guru, juga dapat menggunakan internet untuk men-download klip singkat dari film-film dokumenter tentang hal apapun untuk setiap tingkat kelas. Salah satu contoh untuk mencari sumber film dokumenter tersebut bisa diunduh di unitedstreaming.com.

4. Hubungkan apa yang siswa pelajari dengan yang sedang terjadi di dunia nyata
Pada beberapa mata pelajaran, cara ini jelas lebih mudah dilakukan dari yang lain. Siswa perlu mengetahui "mengapa" mereka belajar sesuatu.

5. Hubungkan yang dipelajari siswa dengan hal-hal yang penting bagi mereka
Trik di sini adalah untuk mengetahui pribadi siswa dan belajar tentang hal-hal yang menjadi kegemaran mereka. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dapat sangat menantang, tapi ini merupakan elemen penting dalam tahap menjadi seorang guru yang efektif. Sebagai tambahan, guru juga akan menemukan dirinya menikmati proses mengajar, karena jauh lebih mudah dibandingkan ketika guru merasa terpaksa dalam menjalankannya.
kompas.com .

Senin, 13 Juni 2011

Berpikirlah, Kamulah yang Terbaik!


KOMPAS.com — Apakah kamu siswa yang menyukai Matematika atau pelajar yang andal punya hobi menulis? Atau, apakah kamu merasa diri kamu seorang yang pandai menyusun puzzle?
Beberapa pelajar memang memiliki bakat spesial di beberapa bidang tertentu. Oleh karena itu, mereka akan menikmati saat mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumah (PR) untuk bidang-bidang pelajaran tersebut. Semua berjalan lancar.
Masalah datang ketika mereka mulai menghindari tugas pada bidang lainnya. Umumnya, mereka mengakui, hal itu terjadi terutama pada bidang yang tidak familier.
Berita baiknya adalah mereka mestinya tidak perlu menyukai semua pelajaran. Sebagai siswa, kamu hanya harus memilih salah satu yang kamu sukai dan jadilah diri sendiri.
Berpikirlah bahwa kamu yang terbaik pada mata pelajaran tersebut dan wujudkan sebagai inspirasi. Inspirasikan pada hal apa saja, bahkan kamu, misalnya, dapat menciptakan sebuah website atau sejumlah podcasts tentang pelajaran kamu itu.
Saatnya kamu harus menjadi seorang bintang. Ketika kamu ahli dalam suatu bidang tertentu, kamu akan dapat menghimpun kepercayaan diri dan menjadi lebih toleran pada pelajaran lain yang sesungguhnya tak dapat kamu nikmati. Kamu akan mulai berpikir, setidaknya pelajaran lain sebagai faktor pendukung dalam perjalanan karier kamu dalam bidang yang kamu sukai.
Maka, jadilah ahli di sekolahmu dan berperilakulah serius! Kamu harus bisa mengatakan, "Beberapa anak mendapatkan nilai yang bagus karena reputasi mereka. Guru hanya suka kepada mereka, sedangkan saya harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan nilai A."

Lima Cara Agar Lebih Optimistis

http://www.indonesiaberprestasi.web.id/wp-content/uploads/2010/12/optimism-1.jpgRasa optimistis memang tidak datang begitu saja. Apalagi jika setiap hari Anda selalu mengeluh dan tidak berusaha untuk memunculkan pikiran positif. Jangan biarkan terperangkan dalam rasa pesimistis, dan sebaliknya tumbuhkan optimisme dengan lima cara berikut.

- Perspektif masalah
Orang pesimistis memandang suatu masalah dari kacamata permanen dan berlebihan. Padahal, tidak ada masalah yang tidak akan selesai. Lagipula, sebagian besar masalah tidak bersifat permanen dan rasa pesimistis membuat Anda melupakan hal itu.
“Tipikal pribadi yang optimistis adalah melihat situasi buruk hanya bersifat sementara. Masalah dianggapnya bersifat isolasi, yaitu satu masalah tidak akan berdampak buruk pada aspek kehidupan lainnya,” kata Michael Rooke, pelatih bisnis dari AttitudeWorks, Australia, seperti dikutip dari au.lifestyle.yahoo.com.

- Gunakan bahasa tepat
Sifat pesimistis cenderung membuat seseorang memilih kata yang hiperbola saat menghadapi masalah kecil. Seperti saat terjebak macet, Anda menyebutnya sebagai neraka atau mungkin bencana. Pemilihan kata ini akan membuat pikiran makin stres. Untuk lebih merasa optimistis, coba pilihlah kata yang sesuai dengan keadaan untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi. Bukan dengan penggambaran yang berlebihan.

- Lupakan dan maafkan
Bisa memaafkan adalah jalan pintas untuk mendapat kebahagiaan. Itu menurut psikolog asal Australia, Dr. Anna-Marie Taylor. “Penting untuk diingat bahwa memaafkan adalah keterampilan yang harus dipelajari dan itu didasarkan pada cara Anda berpikir, bukan bagaimana Anda merasa,” kata Taylor.
Sulit memaafkan dan menyimpan dendam hanya akan berdampak buruk pada jiwa dan pikiran Anda. Bukannya malah menyakiti orang lain, tapi yang pasti Anda menyakiti diri sendiri.

- Istirahat

Rasa pesimistis sering muncul karena rasa perfeksionis yang sangat tinggi. “Kesempurnaan adalah negatif dan tidak rasional. Tak ada yang salah dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik, tapi Anda tidak akan pernah mendapat yang diinginkan jika yang dicari adalah kesempurnaan,” kata Rooke.
Akuilah jika Anda telah mencapai sesuatu, bukan hanya ketika Anda belum mencapai yang diinginkan.

- Bersyukur
Bersyukurlah setiap hari untuk apa yang Anda dapatkan. Mulai dari udara yang Anda hirup, nyamannya bantal untuk tidur dan keluarga yang dimiliki. Ini akan membuat Anda lebih optimistis dan merasa bahagia.
Dr. Taylor bahkan merekomendasikan membuat “jurnal bersyukur”. Ini semacam catatan yang berisi hal-hal yang Anda dapatkan setiap harinya dan membuat bahagia. Tuliskan dalm sebuah catatan menjelang tidur, ini akan seperti catatan berisi hal-hal positif dalam hidup Anda.
Sumber: VIVANews

Minggu, 12 Juni 2011

Teknologi Kuno Bangsa Indonesia sudah Canggih

Di zaman dahulu kala, para nenek moyang kita sudah menemukan banyak penemuan yang terbilang canggih. Tetapi sayang sekali banyak orang Indonesia sendiri tidak menyadarinya. Kali ini wisbenae akan menulis beberapa teknologi kuno nenek moyang Indonesia.

Borobudur:
bukti kecanggihan teknologi dan arsitektur

Borobudur adalah candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah. Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita membangun Borobudur yang demikian berat dapat berdiri kokoh dengan tanpa perlu memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya, tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur itu dibentuk dan diangkut ke area pembangunan di atas bukit. Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Borobudur juga mengadopsi Konsep Fraktal. Fraktal adalah bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuknya secara keseluruhan. Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidakberhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.

Kapal Jung Jawa: Teknologi kapal raksasa

Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah melintasi sepertiga bola dunia. Meskipun sejak 500 tahun sebelum Masehi orang-orang China sudah mengembangkan beragam jenis kapal dalam berbagai ukuran, hingga abad VII kecil sekali peran kapal China dalam pelayaran laut lepas. Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan disebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di ”Laut Selatan”.

Pelaut Portugis yang menjelajahi samudera pada pertengahan abad ke-16 Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645 menyebutkan, orang Jawa lebih dulu berlayar sampai ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar. Ia mendapati penduduk Tanjung Harapan awal abad ke-16 berkulit cokelat seperti orang Jawa. 'Mereka mengaku keturunan Jawa,' kata Couto, sebagaimana dikutip Anthony Reid dalam buku Sejarah Modern Awal Asia Tenggara.

Berdasarkan relief kapal di Candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah menguasai teknik pembuatan kapal. Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal dalam bahasa Jawa pelayaran, selama ratusan ratus tahun sebelum abad ke-13. Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur digeser oleh Jung besar Jawa, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung. Kata 'Jung' digunakan pertama kali dalam perjalanan biksu Odrico jurnal, Jonhan de Marignolli, dan Ibn Battuta berlayar ke Nusantara, awal abad ke-14, mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dari karya kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku.

Disebutkan, jung Nusantara memiliki empat tiang layar, terbuat dari papan berlapis empat serta mampu menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis. Bobot jung rata-rata sekitar 600 ton, melebihi kapal perang Portugis. Jung terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang digunakan sebagai pengangkut pasukan Nusantara untuk menyerang armada Portugis di Malaka pada 1513. Bisa dikatakan, kapal jung Nusantara ini disandingkan dengan kapal induk di era modern sekarang ini.

Keris:
kecanggihan teknologi penempaan logam

Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal masehi di nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki teknologi penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat di masa lampau. Keris dibuat dengan teknik penempaan, bukan dicor. Teknik penempaan disertai pelipatan berguna untuk mencari kemurniaan besi, yang mana pada waktu itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya. Keris yang mulanya dari lembaran besi yang dilipat-lipat hingga kadang sampai ribuan kali lipatan sepertinya akan tetap senilai dengan prosesnya yang unik, menarik dan sulit. Perkembangannya teknologi tempa tersebut mampu menciptakan satu teknik tempa Tosan Aji ( Tosan = besi, Aji = berharga).

Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan namun sangat kuat. Kesulitan dalam membuat keris dari bahan titanium adalah titik leburnya yang mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius. Titanium ternyata memiliki banyak keunggulan dibandingkan jenis unsur logam lainnya. Unsur titanium itu keras, kuat, ringan, tahan panas, dan juga tahan karat.

Unsur logam titanium baru ditemukan sebagai unsur logam mandiri pada sekitar tahun 1940, dan logam yang kekerasannya melebihi baja namun jauh lebih ringan dari besi. Dalam peradaban modern sekarang, titanium dimanfaatkan orang untuk membuat pelapis hidung pesawat angkasa luar, serta ujung roket dan peluru kendali antar benua.

Benteng Keraton Buton: Arsitektur bangunan untuk pertahanan
 
Di Buton, Sulawesi Tenggara ada Benteng yang dibangun di atas bukit seluas kurang lebih 20,7 hektar. Benteng yang merupakan bekas ibukota Kesultanan Buton ini memiliki bentuk arsitek yang cukup unik, terbuat dari batu kapur. Benteng yang berbentuk lingkaran ini memiliki panjang keliling 2.740 meter. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga/kubu pertahanan (bastion) yang dalam bahasa setempat disebut baluara. Tiap pintu gerbang (lawa) dan baluara dikawal 4-6 meriam. Jumlah meriam seluruhnya 52 buah. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri. Letaknya pada puncak bukit yang cukup tinggi dengan lereng yang cukup terjal memungkinkan tempat ini sebagai tempat pertahanan terbaik di zamannya. Benteng ini menunjukkan betapa hebatnya ahli bangunan nenek moyang kita dalam membuat teknologi bangunan untuk pertahanan.


Si Gale gale: Teknologi Robot tradisional Nusantara

Orang Toba Batak Sumatra utara pada zaman dahulu sudah bisa membuat robot tradisional yang dikenal dengan sebutan si gale-gale. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka itu dapat membungkuk dan menggerakan “tangannya” sebagai mana layaknya orang menari.

Menurut cerita, Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari yang digerakkan oleh beberapa orang. Sigale - gale dimainkan dengan iringan musik tradisional khas Batak.

Boneka yang tingginya mencapai satu setengah meter tersebut diberi kostum tradisional Batak. Bahkan semua gerak-geriknya yang muncul selama pertunjukan menciptakan kesan-kesan dari contoh model manusia. Kepalanya bisa diputar ke samping kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak, kedua tangan bergerak seperti tangan-tangan manusia yang menari serta dapat menurunkan badannya lebih rendah seperti jongkok waktu menari.

Si gale-gale merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk dapat meniru gerakan manusia.

Pengindelan Danau Tasikardi, Banten :
Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air

Nenek moyang kita ternyata sudah mengembangkan teknologi penyaringan air bersih. Sekitar abad ke-16-17 Kesultanan Banten telah membangun Bangunan penjernih air untuk menyaring air yang berasal dari Waduk Tasikardi ke Keraton Surosowan. Proses penjernihannya tergolong sudah maju. Sebelum masuk ke Surosowan, air yang kotor dan keruh dari Tasik Ardi disalurkan dan disaring melalui tiga bangunan bernama Pengindelan Putih, Abang, dan Emas. Di tiap pengindelan ini, air diproses dengan mengendapkan dan menyaring kotoran. Air selanjutnya mengalir ke Surosowan lewat serangkaian pipa panjang yang terbuat dari tanah liat dengan diameter kurang lebih 40 cm. Terlihat sekali bahwa pada masa tersebut sudah mampu menguasai teknologi pengolahan air keruh menjadi air layak pakai.

Danau Tasik Ardi sendiri merupakan danau buatan. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten pada masa lalu. Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.

Karinding: Teknologi pengusir hama dengan gelombang suara


Ternyata nenek moyang dan leluhur kita mempunyai suatu alat musik tiup tradisional yang berfungsi sebagai hiburan sekaligus pengusir hama. Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20 x 1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian yaitu bagian jarum tempat keluarnya nada (disebut cecet ucing atau ekor kucing), pembatas jarum, dan bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul). Jika bagian panenggeul dipukul, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas. Alat ini bukan cuma untuk menghibur tapi juga ternyata berfungsi mengusir hama di kebun atau di ladang pertanian. Suara yang dihasilkan oleh karinding ternyata menghasilkan gelombang low decibel yang menyakitkan hama sehingga mereka menjauhi ladang pertanian.

Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh alat musik tersebut menyakitkan bagi hama tersebut, atau bisa dikatakan frekuensi suaranya melebihi dari rentang frekuensi suara hama tersebut, sehingga hama tersebut akan panik dan terganggu konsentrasinya.

Kecanggihan Karinding sebagai bukti bahwa nenek moyang kita sejak dulu sudah mampu menciptakan alat yang menghasilkan gelombang suara. Ini aadalah alat mengusir hama yang aman bagi lingkungan. Dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk menciptakan alat musik seperti itu.

Rumah Gadang: Arsitektur Rumah Aman Gempa

Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi. Rumah gadang di Sumatera Barat membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan soliditas saat terjadi guncangan gempa hingga berkekuatan di atas 8 skala richter. Bentuk rumah gadang membuat Rumah Gadang tetap stabil menerima guncangan dari bumi. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan. Rumah gadang yang tidak menggunakan paku sebagai pengikat, tetapi berupa pasak sebagai sambungan membuat bangunan memiliki sifat sangat lentur. Selain itu kaki atau tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh bumi atau tanah. Tapak tiang dialas dengan batu sandi. Batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah, sehingga tidak mempengaruhi bangunan di atasnya. Kalau ada getaran gempa bumi, Rumah Gadang hanya akan berayun atau bergoyang mengikuti gelombang yang ditimbulkan getaran tersebut

Darmansyah, ahli konstruksi dari Lembaga Penanggulangan Bencana Alam, Nahdatul Ulama (LPBA NU) Sumatera Barat menyebutkan, dari sisi ilmu konstruksi bangunan rumah gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibanding konstruksi yang ada di dunia pada zamannya.

Tempe:
Pemanfaatan bioteknologi untuk makanan

Tempe merupakan hasil bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan. Sebenarnya mengolah kedelai dengan ragi juga dilakukan di negara lain seperti China,Jepang,India dll.Tetapi yang menggunakan Rhizopus hanya di Indonesia saja. Jadi kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia. Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata 'tempe'. Kini, tempe sudah merambah manca negara, tidak saja karena rasa dan aromanya, namun juga karena kandungan gizinya. Penemuan tempe adalah sumbangan nenek moyang kita pada seni masak dunia.

Pranata Mangsa: (Sistem penanggalan musim bukti kepandaian ilmu astronomi nenek moyang kita)

Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.

Menurut Daldjoeni di bukunya 'Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa', Pranata Mangsa tergolong penemuan brilian. Kompleksitasnya tak kalah bobot dari sistem penanggalan yang ditemukan bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih jika dibandingkan dengan model Farming Almanac ala Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju.

Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti sekarang ini, penerapan perhitungan pranata mangsa masih relevan. Hal itu dikarenakan nenek moyang kita dulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan/kemarau, musim tanaman berbunga/berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dan sebagainya. Dengan mempelajari gejala-gejala alam tersebut nenek moyang kita dapat lebih menghargai kelestarian alam.

Sebenarnya masih banyak teknologi-teknologi yang digunakan nenek moyang kita yang tidak dituliskan disini. Dari penemuan-penemuan itu sebenarnya sejak dulu bangsa Indonesia sudah mampu menguasai teknologi canggih di zamannya maka tidak pantas lah bila kita menyombongkan diri sebagai generasi sekarang bila kita tidak menghargai dan mengapresiasi leluhur kita.. Nenek moyang kita telah berhasil membangun candi-candi yang sangat indah arsitekturnya dan bertahan ratusan tahun. Nenek moyang kita juga membangun armada laut yang telah mengarungi samudra luas. Nenek moyang kita juga telah menemukan benda-benda yang tebilang sederhana tapi banyak manfaatnya. Itu bukti bahwa nenek moyang kita sangat cerdas. Penjajahlah yang telah membuat kita lemah dan kurang percaya diri. Karena itu, setelah menjadi bangsa yang merdeka kita harus dapat bangkit kembali untuk menyejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju.