Sabtu, 19 Maret 2011

Dilema pendidikan di tengah globalisasi

Pendidikan adalah sebuah jalan untuk melihat dunia, karena pendidikanlah kiranya dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari kegelapan menjadi terang benderang dengan kata lain seorang anak manusia dapat membedakan antara yang hak dan yang batil. Bukankah Rosulullah SAW mendapatkan wahyu yang pertama yaitu tentang pendidikan "Iqra-Bacalah", Allah SWT juga menjanjikan akan tingginya sebuah hasil dari pendidikan "ilmu" yaitu akan mengangkat beberapa derajat orang yang berilmu dan beriman, atau juga di dalam Al-Quran banyak sekali kalimat yang meninggikan akan pentingnya sebuah Pendidikan "ilmu", yang diantaranya ; "demi  pena", "demi masa", dan lain sebagainya. Rosulullah sangat sangat meninggikan ilmu, yang didalam hadistnya "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina", "Pukulah anakmu jika pada usia 7 tahun tidak mau melaksanakan sholat", dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-quran dan hadist-hadit nabi yang meninggikan betapa sangat pentingnya sebuah ilmu. Singakatnya bahwa menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap kaum muslimin dan muslimat.
Globalisasi sebuah kata yang menjadi gambaran dari sebuah kemajuan peradaban manusia, dimana setiap gerak langkah manusia tidak terlepas dari kata modern, baik dalam bidang teknologi, budaya, sosial ekonomi dan lain sebagainya, manusia benar-benar disuguhkan dalam dunia serba gemerlap, bukan hanya orang-orang kota namun sampai kepada orang desa atau bahkan pelosok desa. Globalisasi menjadi sebuah mimpi dan keagungan bagi manusia dan telah menjadi nyata, untuk memudahkan gerak langkah manusia yang telah siap menghadapinya, lantas bagaimana bagi yang belum atau tidak siap menghadapinya? sudah barang tentu dia akan tertinggal bahkan tergilas dari sebuah kemajuan yang melanda dunia "globalisasi",  Karena globalisasi menunut sebuah pendidikan yang tinggi dan berimbang, baik pendidikan umum maupun agama, entah itu si kaya atau si miskin, orang kota maupun orang desa.
Indonesia terbentang luas dari barat sampai ke timur, dari utara keselatan, terdiri dari beragam adat budaya, suku bangsa dan bahasa. Negara yang maha kaya dari setitik tanah surga, namun sayang tingginya kesenjangan di berbagai bidang menjadi tantangan utama bagi bangsa Indonesia, sikaya dan simiskin, sipintar dan sibodoh, orang kota dan orang desa, (rendahnya kualitas pendidikan), (ketidakadilan-hukum rimba berlaku), (hukum menjadi alat, berlaku bagi yang lemah), (kebokbrokan melanda birokrasi bahkan mental), dan lain sebagainya.
Mampuhkan bangsa Indonesia terlepas dari segala permasalahannya dan bersaing dengan bangsa lain?.
Hidup Indonesiaku bangkitlah jiwa dan raga, singsingkan lengan baju.

Jaya Indonesiaku